Monday, June 23, 2008

Gas Mana yang Berbahaya?

Tanpa disadari terutama masyarakat perkotaan setiap hari menghirup macam-macam gas bersamaan dengan oksigen. Di antara gas-gas itu ada yang berbahaya, ada yang tidak. Untuk membedakannya, berikut ini data tentang gas berbahaya serta gas yang dalam takaran normal dianggap tidak membahayakan kesehatan.

Jenis Berbahaya:

1. Gas buangan hasil pembakaran mesin dan kendaraan bermotor.

- Di sekitar kita gas tersebut paling banyak kadar maupun jenisnya. Gas ini sangat sulit dihindari karena bercampur dengan udara. Komponen utama bahan bakar adalah hidrogen (H) dan karbon (C). Pembakarannya akan menghasikan senyawa HC, CO, karbon dioksida (CO2), serta NOx pada kendaraan berbahan bakar bensin. Sedangkan pada kendaraan berbahan bakar solar, gas buangnya mengandung sedikit HC dan CO tetapi lebih banyak SO-nya. Dari senyawa-senyawa itu, HC dan CO paling berbahaya bagi kesehatan.

- Jika sering terhirup gas beracun HC bisa menyebabkan sakit kepala, asma, hingga kanker. Sedangkan CO dapat menyebabkan radang tenggorokan. Kadar CO yang tinggi bisa melumpuhkan sistem pembuluh darah serta meredam kemampuan sel darah merah dalam mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Dalam sel darah merah, CO mudah membentuk karboksi-hemoglobin (CO-Hb) yang terbukti sangat mempengaruhi distribusi oksigen ke jantung.

# - Meningkatnya CO-Hb sampai 9 persen saja di dalam darah dalam waktu 1-2 menit, bisa menimbulkan kekurangan oksigen pada sinus koronaria di jantung serta terhalanginya penambahan oksigen pada pembuluh darah koroner. Gas CO mudah sekali menyatu dengan Hb sekalipun dalam kadar yang rendah. Ini terjadi lantaran zat besi (Fe) dalam Hb memicu daya tarik CO menjadi 200 kali lebih besar dibandingkan daya tarik O2.

2. Cloro Fluoro Carbon (CFC).

- Keberadaan CFC diawali di Amerika Serikat pada tahun 1930-an oleh General Motors. Gas buatan ini semula dianggap 'barang ajaib' yang tidak berbahaya dan tidak beracun. Maka dengan cepat manusia tergantung pada keberadaannya, yang menyebar dalam bentuk pendingin ruangan dan lemari es, dalam proses peniupan busa, sebagai bahan pelarut untuk membersihkan sirkuit komputer, hingga menjadi materi pendorong pada kaleng penyemprot beraerosol. Baru 40 tahun kemudian diketahui gas buatan itu sangat berbahaya. Ironisnya hal ini diketahui setelah lapisan ozon telanjur bolong dan tak mungkin ditambal lagi.

3. Gas Elpiji

- Gas ini tidak berbahaya, jika digunakan sesuai standar keamanan dan kesehatan. Namun secara fisik gas ini sangat berbahaya karena sifatnya mudah terbakar. Dalam takaran tertentu aromanya yang mengandung berbagai zat kimia dapat menyebabkan seseorang pingsan, bahkan bisa meninggal jika terlalu lama menghirupnya.

4. Metabolisme tumbuh-tumbuhan

- Proses alami ini berlangsung pada malam hari saat pohon melakukan proses asimilasi dan mengeluarkan gas berbahaya yakni CO2. Karena itu udara malam dianggap berbahaya karena kandungan CO2-nya cukup besar. Berbeda saat siang hari, ketika tumbuh-tumbuhan mengeluarkan gas O2 atau oksigen yang sangat berguna bagi manusia.

5. Gas dari efek rumah kaca

- Gas ini sebenarnya lebih merupakan akibat dari pemantulan sinar matahari yang mengakibatkan peningkatan suhu. Sinar ultraviolet yang terkontaminasi dengan gas-gas lain di udara dapat menyebabkan iritasi pada kulit, dan lebih parah lagi bisa mengakibatkan kanker kulit. Secara global efek rumah kaca dapat mempercepat menipisnya lapisan ozon, dengan ditandai meningkatnya suhu rata-rata di siang hari.

6. Gas anti serangga

- Gas ini sering digunakan untuk membunuh serangga seperti obat semprot atau obat bakar anti nyamuk. Penggunaan yang berlebihan dapat menimbulkan keracunan. Untuk meminimalkan risiko, kaleng atau botol bekas obat nyamuk ini sebaiknya ditanam di dalam tanah.

Jenis Tidak Berbahaya Dalam Takaran Normal:


Banyak gas yang tidak begitu berbahaya, di antaranya gas radioaktif yang ditimbulkan barang-barang elektronik seperti tape, mesin fotokopi, serta alat penyedot debu. Asap rokok yang menghasilkan gas H2O sebenarnya cukup berbahaya, tapi jauh lebih kecil jika dibandingkan gas buang yang dihasilkan mesin dan kendaraan.

Gas buangan dari metabolisme manusia alias kentut dan gas dari proses pernapasan, termasuk yang tidak membahayakan. Jika gas-gas itu tidak keluar justru akan mengganggu kesehatan manusia yang bersangkutan.
Gas juga bisa ditimbulkan oleh campuran bahan kimia tertentu, seperti yang terjadi pada lem. Karena itu banyak anak jalanan menggunakan lem secara tidak semestinya. Mereka menghisapnya untuk mendapatkan sensasi atau efek yang memabukkan.

Dalam takaran normal gas-gas tadi tidak berbahaya. Namun apabila berlebihan, akan cukup berbahaya meski tidak sampai menimbulkan kematian secara langsung. @

No comments: